第4話 Pahlawan yang dirindukan

Setelah pesta penobatan ksatria berakhir Azura kembali ke kamarnya. Dia membawa beberapa buku ke meja kerjanya dan membaca buku-buku tersebut satu persatu.


Beberapa jam pun berlalu dengan cepat,Azura sedang membaca buku terakhirnya yang berjudul "Pahlawan dari Bumi"


"Pahlawan dari Bumi?"


Azura terkejut dengan judul buku tersebut,dia entah kenapa merasa familiar akan kata "Bumi" dan memutuskan untuk membacanya.


Buku itu sangat tebal,satu halaman,dua halaman dibaca Azura hingga dia tidak lagi menghitung sudah berapa halaman yang dia baca tapi buku tersebut belum ada setengahnya. Azura merasa aneh dengan isi buku tersebut.


"Buku ini adalah sebuah diary?tidak,tidak, ini lebih seperti sebuah ingatan seseorang yang ditulis ke sebuah kertas dan dibukukan" ujarnya saat mulai memahami isi buku tersebut.


Pada akhirnya dia tetap membaca buku tersebut dan saat memasuki halaman-halaman terakhir,rasa kantuk yang sangat hebat tiba-tiba menyerangnya dan Azura yang tidak kuat menahannya lagi pun tertidur.


Lalu—


Cahaya tiba-tiba muncul dan Azura melihat pemandangan yang asing.


"Dimana ini?" Tanyanya


Kondisi di sekitarnya benar-benar hancur,bangunan-bangunan runtuh tak bersisa lalu—


"Apa yang kamu lakukan disini, Ren!? Ayo cepat lari" seseorang gadis berkata padanya dan menarik tangannya


"Siapa kamu!?" Azura yang terkejut berusaha melepas tangannya dari genggaman gadis tersebut.


"Apa sih!? Memangnya kamu mau mati konyol disini!? Ayo lari!" Balasnya dan menarik kembali tangan Azura


Azura tidak bisa memahami apa yang terjadi,dia merasa bingung atas apa yang terjadi sampai—


Rasa pusing yang hebat menyerangnya,Azura mengerang kesakitan dan membuat gadis yang menarik tangannya di depannya menoleh.


"E-eh apa yang terjadi padamu!?" Tanya gadis tersebut panik,dia segera menarik Azura ke bawah puing-puing bangunan untuk membiarkannya beristirahat


"Bagian mana yang sakit!?" Tanya gadis tersebut,dia semakin panik


Tidak ada jawaban,Azura terus mengerang kesakitan sambil memegang kepalanya sampai—


Matanya bersinar redup dan dia melihat kilas balik kehidupannya sebelumnya,ya Azura sebenarnya adalah seorang siswa SMA berumur 16 tahun bernama Amakawa Ren dan dia seharusnya meninggal dalam perang besar yang dialami umat manusia yang disebut "Perang Suci" .


"Itu artinya...ini adalah saat-saat sebelum kematianku?" Gumamnya,dia terduduk berusaha mencerna informasi yang baru saja dia dapat tapi akhirnya dia memahami satu hal


"Sebentar lagi "dia" akan muncul" gumamnya


Benar saja,sebuah kapal ruang angkasa besar muncul dari atmosfer.


"I-itu...! Mustahil kenapa itu muncul sekarang!" Teriak gadis disebelahnya


Azura yang mendapatkan ingatannya kembali dan telah mencerna informasi yang dia dapat segera bangun,dia berlari ke arah kapal raksasa itu.


"Ren apa yang kamu lakukan!? Kembali ke sini!" teriak gadis tersebut putus asa tapi Azura yang sedang di dalam tubuh kehidupannya di masa lalu sebagai Amakawa Ren memahami satu hal,dia tidak mungkin bisa merubah takdir jadi dia memutuskan melakukan hal yang sama seperti yang ada di ingatannya.


Makhluk-makhluk yang tampak seperti manusia itupun menyadari keberadaan Azura yang berlari ke arah kapal mereka.

Mereka segera melancarkan serangan dengan tujuan membunuh Azura.


Satu kali,dua kali,tiga kali dan lebih dari itu tubuh Ren yang dikendalikan Azura terkena serangan, jantung dan paru-parunya rusak,dia hampir tidak bisa bertahan sampai—


Azura melempar sebuah katana yang berada di pinggangnya dan itu terbang lurus tepat ke pusat kapal raksasa tersebut.


*Duar!!


Kapal tersebut segera mengalami penurunan daya karena ledakan di mesin dan pada akhirnya meledak. Ledakan dari kapal raksasa yang merupakan kapal utama tersebut melenyapkan seluruh pasukan musuh dan mengakhiri Perang Suci.


"Tugasku telah selesai" Azura tersenyum melalui tubuh Ren,dia sudah melakukan hal yang sesuai dengan ingatannya dan mengakhiri perang tersebut sepenuhnya. Perlahan-lahan kesadarannya pun hilang dan dia meninggal dunia karena jantung dan paru-parunya hancur.


Kesadaran Azura keluar dari tubuh tersebut,melayang di langit yang penuh cahaya seakan-akan menandakan era baru untuk umat manusia dan pemandangan pun berganti.


Kali ini peradaban yang hampir runtuh telah di perbaiki dan orang-orang entah kenapa berkumpul di depan sebuah gedung.


Azura yang penasaran lalu mendekat ke kerumunan orang,bertanya-tanya apa yang sedang terjadi.


Lalu dari gedung tersebut muncul seorang gadis berumur sekitar 18 tahun dan dia mendekat ke arah mic berada.


"Sebuah mic dan ada banyak kamera?apakah mereka akan menyelenggarakan konferensi pers?" Tanya Azura,merasa semakin penasaran dia lalu mendekat sedikit lagi.


Gadis tersebut mulai berbicara dihadapan media dan kerumunan orang-orang.

"Selamat pagi semuanya,hari ini cuacanya sangat cerah seakan-akan alam semesta merestui kita" ujarnya membuka konferensi pers


"Sudah 2 tahun berlalu semenjak berakhirnya perang besar yang kita sebut sebagai Perang Suci. Perang tersebut merenggut puluhan juta nyawa manusia dan hampir saja menghancurkan peradaban kita,semua ini...keselamatan kita ini....tidak lain adalah berkat pengorbanan mereka yang berjuang dalam perang tersebut,terutama "dia" yang mengakhiri masa-masa gelap itu.." ujarnya,dia memulai pidatonya dan mulai merasa nostalgia


"Hari itu...hanya aku dan "dia" yang tersisa dari pasukan kami yang berada di Tokyo,tentu saja karena hal ini aku merasa putus asa,rasa panik yang luar biasa menyerangku...takut akan kematian menghantuiku tapi itu semua tidak terjadi berkat "dia"..."


Gadis tersebut mulai menangis karena kenangan yang menyedihkan itu.


"Aku yakin kalian sudah mendengar namanya berulang kali di hidup kalian setelah perang berakhir,dia di puja oleh seluruh manusia yang selamat dan dianggap sebagai pahlawan. Dialah Amakawa Ren sang pahlawan dari planet Bumi" ujarnya mengangkat tangan sambil menangis memberi harapan bagi orang-orang yang hadir


"Dialah.."

Gadis itu terduduk,dia semakin menangis,tenggelam dalam kesedihan. Dia merasa tidak sanggup lagi menyelesaikan kalimatnya tapi dia harus melakukan itu dan akhirnya dia bangkit kembali.


"Dialah pahlawan yang dirindukan" ujarnya lalu gadis itu benar-benar terduduk,menangis sejadi-jadinya,dia sangat merindukan teman seperjuangannya tersebut tapi temannya itu telah tiada.


Tepuk tangan menggelora di tempat tersebut,banyak orang ikut menangisi sang pahlawan dan para prajurit yang berkorban pada perang tersebut.


Azura yang melihatnya pun merasa iba tapi dia sadar tidak ada yang bisa dia lakukan dan dia akhirnya menyadari siapa gadis tersebut. Gadis itu bernama Honjou Nagi,teman masa kecil Amakawa Ren yang selalu bersamanya dari awal hingga akhir.


Pada akhirnya penglihatan Azura pun kabur dan dia kembali ke tubuhnya yang berada di kamar kastil kekaisaran. Dia tertidur di atas buku,itulah yang seharusnya terjadi tapi buku tersebut telah kehilangan semua tulisannya dan menjadi buku polos tanpa isi.


"Begitu ya...Itu bukan sekedar mimpi tapi ingatanku sepenuhnya telah kembali" Azura keluar dari kamarnya menuju balkon lalu menatap langit malam yang penuh bintang


"Jadi...itulah yang terjadi setelah kematianku" Dia terus menatap bintang-bintang dalam diam


"Apakah kita bisa bertemu lagi,Nagi?" Tanyanya dalam hati,dia lalu masuk kembali ke kamar dan memutuskan untuk melanjutkan tidurnya.


  • Twitterで共有
  • Facebookで共有
  • はてなブックマークでブックマーク

作者を応援しよう!

ハートをクリックで、簡単に応援の気持ちを伝えられます。(ログインが必要です)

応援したユーザー

応援すると応援コメントも書けます

新規登録で充実の読書を

マイページ
読書の状況から作品を自動で分類して簡単に管理できる
小説の未読話数がひと目でわかり前回の続きから読める
フォローしたユーザーの活動を追える
通知
小説の更新や作者の新作の情報を受け取れる
閲覧履歴
以前読んだ小説が一覧で見つけやすい
新規ユーザー登録無料

アカウントをお持ちの方はログイン

カクヨムで可能な読書体験をくわしく知る