第5話 Pedang dan Umat manusia

Satu bulan telah berlalu, pelatihan fisik Rei pun berakhir.


"Yosh,kerja bagus Rei,sekarang pelatihan fisikmu resmi berakhir. Kita akan lanjutkan latihanmu ke teknik pedang menggunakan katana" ujar Ryoma


"Dimengerti,master" balas Rei


"Ah ngomong-ngomong jenis pedangmu itu katana atau apa?" Tanya Ryoma


"Aku bisa mengubahnya sesukaku" jawab Rei


Rei lalu mengeluarkan pedang di pinggangnya dan mengubah bentuknya.


"Ho...pedang yang aneh.." gumam Ryoma


Pedang itu kini menjadi katana hitam dengan lambang bintang berwarna hitam.


"Yosh,ayo kita mulai latihannya!" Seru Ryoma


Rei lalu memulai latihannya.


"Ayunkan terus Rei" Perintah Ryoma


"Baik,master"


"Lakukan lebih cepat!!"


"Ya!!"


Itu terus berulang-ulang sampai—


Dua tahun kemudian,Rei kini berusia 7 tahun.


"Rei,ini adalah latihan terakhirmu. Aku sudah mengajarkanmu semua yang aku punya,sisanya aku serahkan padamu" ujar Ryoma


"Terima kasih atas bimbingannya master" balas Rei,nadanya penuh hormat.


"Hanya ada 1 pelajaran lagi yang harus aku ajarkan padamu,ini yang terpenting dari segalanya..." Ujar Ryoma


"Terpenting dari segalanya?bukankah yang paling penting itu dasar-dasar ilmu pedang dan tekniknya?" Jawab Rei


"Kamu benar,tapi apa yang akan aku ajarkan padamu adalah yang terpenting dalam sebuah pertarungan" ujar Ryoma


"Pertarungan.." gumam Rei


"Aku yakin kamu sadar betul bahwa musuh umat manusia bukanlah monster chaos saja tapi juga sesama manusia. Jadi aku akan mengajarimu bagaimana caranya menghadapi manusia,sekarang serang aku dan aku juga akan menyerangmu." Ujar Ryoma


Ryoma segera mengambil posisi kuda-kuda.


"Tu-tunggu,master!!" Eluh Rei


Tapi Ryoma tidak mempedulikan eluhan tersebut dan segera menyerang Rei.


Rei yang reflek bertahan segera melompat mundur dan mengambil posisi lalu menyerang Ryoma.


"Ho..bagus Rei,teruskan seperti ini. Anggap aku ini musuhmu, keluarkan niat membunuhmu"


Mereka terus bersilangan pedang tanpa henti,gerakan keduanya tidak bisa dilihat orang normal dan akhirnya —


Rei melompat mundur sekali lagi dan mengeluarkan niat membunuhnya sesuai yang diperintahkan. Dia kemudian melesat maju dengan kecepatan yang tidak masuk akal


Pedang mereka beradu sekali lagi tapi dengan kecepatan yang sekarang Ryoma tidak bisa menahan Rei dan akhirnya—


"Sepertinya ini kemenanganku, master" ujar Rei


"Yah kau benar" balas Ryoma


Ujung katana Rei tepat berada di depan leher Ryoma.


"Kita akhiri ini sekarang" perintah Ryoma


Rei lalu menarik katananya kembali.


"Rei tadi adalah pelajaran terakhirku untukmu" ujar Ryoma


"Apa maksud anda,master?" Tanya Rei


"Begini Rei, monster chaos itu musuh umat manusia kan? Tapi jauh sebelum itu ada musuh yang lain, itu disebut dengan "musuh dalam selimut". " Ujar Ryoma


" "Musuh dalam selimut"?Apa maksudnya itu,master?" Tanya Rei


"Itu adalah sebuah peribahasa yang artinya musuh kita adalah orang terdekat kita sendiri, entah itu teman,sahabat atau sesama manusia lainnya,mereka bisa saja mengkhianati kita kapanpun dan dimanapun,itulah kenapa aku mengajarimu untuk tidak ragu mengangkat katanamu padaku meski aku ini mastermu agar nanti kedepannya kamu tidak ragu mengangkat katanamu ke orang lain." Jawab Ryoma


"Begitu ya.." balas Rei,dia memikirkan secara mendalam perkataan masternya barusan


"Ah dan satu lagi,tentang niat membunuh,aku tidak tau kedepannya kamu akan jadi seperti apa...tapi dunia ini ada yang namanya sisi gelap dunia dan seandainya saja kamu nanti berada di sana jangan tampakkan niat membunuhmu" ujar Ryoma


"Memangnya kenapa?" Tanya Rei


"Hm begini,misalkan kamu nanti akan jadi seorang "assasin" lalu kamu mengeluarkan niat membunuhmu,bukankah targetmu akan mengetahui posisimu atau mengetahui kalau dia sedang diincar?Tentu dia akan tahu kan" ujar Ryoma


"Begitu ya..itu masuk akal..,aku mengerti,master"


"Yah tapi kalau kamu sedang terpaksa misalnya kamu dikepung atau sejenisnya maka tidak apa-apa mengeluarkan niat membunuhmu,itu setidaknya dapat mengintimidasi lawanmu." Ujar Ryoma


"Saya mengerti,terima kasih atas penjelasan anda,Master" balas Rei


"Yosh,itu saja untuk pelajaran terakhirmu,dengan ini kamu sudah lulus dari pelatihanku dan siap terjun ke medan perang." Ujar Ryoma


"Terima kasih atas bimbingan anda selama dua tahun ini,master" balas Rei


"Haha tidak masalah,aku menantikan perkembanganmu Rei"


Ryoma lalu pergi keluar ruangan menuju koridor dan—


"Apa latihannya sudah selesai?" Tanya seseorang


"Hm?oh Jenderal Mark ya..,itu benar latihannya sudah selesai" ujar Ryoma


"Bagaimana dengan kemampuannya?" Tanya Mark


"Mengerikan...aku hanya mengajarinya selama dua tahun tapi dia sudah jauh melampauiku, seperti yang diharapkan dari darah Masayuki...tidak aku pikir itu salah memuji kehebatannya hanya karena darah,dia sendiri adalah jenius,mungkin bisa dibilang dia itu monster." Jawab Ryoma


"Monster ya..."

"Apa dia sudah siap terjun ke medan perang?" Tanya Mark


"Dia sudah siap sepenuhnya,anda tidak perlu khawatir Jenderal Mark,dia tidak akan mengecewakan anda" balas Ryoma


"Begitu ya..,terima kasih telah mau melatihnya selama dua tahun ini,Ryoma" ujar Mark


"Tidak masalah,saya sendiri senang dapat melatih individu sepertinya,dia adalah lulusan terbaik generasi saat ini di negara ini" ujarnya sambil tersenyum lalu pergi meninggalkan koridor


"Kalau begitu sekarang saatnya kamu belajar sihir dan bersiap menuju medan peperangan,Rei Masayuki.." ujar Mark lalu pergi dari koridor itu





  • Xで共有
  • Facebookで共有
  • はてなブックマークでブックマーク

作者を応援しよう!

ハートをクリックで、簡単に応援の気持ちを伝えられます。(ログインが必要です)

応援したユーザー

応援すると応援コメントも書けます

Kage no Yuusha Azure @azure_moon

★で称える

この小説が面白かったら★をつけてください。おすすめレビューも書けます。

フォローしてこの作品の続きを読もう

この小説のおすすめレビューを見る

この小説のタグ