第3話 Tekad
Anak laki-laki itu terus menangis,meratapi makam kedua orang tuanya,dia menyalahkan dirinya sendiri atas apa yang terjadi.
Mark yang melihat hal ini merasa bersalah,dia merasa seharusnya dia mengusahakan apapun untuk menyelamatkan orang tua anak itu tapi semua sudah terjadi,tidak ada yang berubah walaupun menyesalinya.
Mark lalu mendekati anak itu
"Hey nak,aku tau kamu sedih dan menyalahkan dirimu sendiri tapi tolong jangan lebih dari ini,kondisimu akan semakin memburuk"
Mark berusaha menenangkan anak tersebut dengan memegang bahunya berusaha menguatkan hatinya tapi..
Tiba-tiba anak tersebut mengangkat kaki kanannya,berlutut dengan satu kaki di depan makam kedua orang tuanya lalu berkata..
"Hey Tuan Mark..."
Suaranya berubah berat,nadanya penuh kebencian dan amarah,sorot matanya menggelap.
Di pinggang anak tersebut tiba-tiba muncul sebilah pedang hitam dengan lambang bintang berwarna hitam.
"Ka-kamu..." Mark sangat terkejut melihat perubahan anak ini,hanya dalam beberapa detik dia telah sepenuhnya berubah.
"Tadi anda bilang anda ini seorang Brigadir Jenderal kan?" Tanya anak tersebut,tiada nada ramah yang ada hanya nada kebencian
"Y-ya itu benar"
Mark berusaha menenangkan dirinya dari keterkejutan.
"Tolong bawa saya ke militer..tidak tepatnya ke organisasi dimana saya bisa membantai para monster itu" kata anak tersebut sambil terus menatap makam kedua orang tuanya.
"A-apa kamu yakin?" Mark berusaha mengonfirmasi perkataan anak tersebut.
"Perlukah saya mengulanginya lagi?" Balasnya
"A-aku rasa tidak"
Mark merasa bingung entah kenapa badannya gemetar ketakutan.
(Anak ini...apa yang terjadi pada dirinya?apa dia menghapus kepribadiannya?kenapa dia melakukan itu?)
Mark merasa cemas tapi tidak mungkin menolak permintaan anak tersebut,jika dia menolak,Mark bisa mengira anak itu akan melakukan apapun untuk memastikan permintaannya dikabulkan.
"Baiklah saya mengerti,saya akan membawamu ke Anti-Chaos Special Force(ACSF) yang berada dibawah Perserikatan Bangsa-Bangsa(PBB),tapi kamu harus ingat satu hal kamu tidak bisa langsung terjun ke medan perang melawan para monster chaos,kamu harus berlatih terlebih dahulu" kata Mark dengan tegas.
"Tidak masalah,mau itu latihan layaknya neraka atau apapun itu akan aku lakukan asal bisa membantai para monster sialan itu" jawabnya
Anak laki-laki tersebut segera bangkit sambil mencengkram pedang yang berada di pinggangnya,dirinya sekarang dipenuhi tekad sekaligus kebencian.
Dia perlahan menjauhi makam kedua orang tuanya sambil mengepalkan tangannya dan bergumam...
"Ayah..ibu...aku bersumpah akan membalas dendam kalian...aku akan membantai para makhluk hina itu,aku akan memastikan umat manusia menang kali ini."
Hari itu,hari dimana awan tidak nampak dan hanya ada kegelapan di siang hari,seorang anak telah bersumpah untuk menyelamatkan umat manusia di era ini dan memulai takdirnya di jalan yang kejam dan penuh darah.
————————————————————
Sementara itu... saat percakapan tersebut berlangsung,di kejauhan nampak orang misterius mengenakan jubah hitam mengawasi prosesi pemakaman tersebut.
"AHAHAHAHA!"
Dia tertawa layaknya melihat sebuah pembukaan yang lucu dari sebuah opera.
"Sungguh....ini diluar perkiraanku, tidak aku sangka kamu bisa membangkitkan kembali kekuatan yang telah aku ambil walaupun itu hanya sebagian kecil dan dipenuhi kebencian.." Dia bergumam
"Sepertinya keputusanku tidak salah untuk membiarkanmu hidup..."
"Aku akan terus mengawasimu dan mari kita bertemu lagi di masa depan...Rei Masayuki"
Dia berkata dengan senyum menyeringai di wajahnya lalu menutup rapat-rapat tudung yang menutup wajahnya dan pergi dari tempat tersebut,dia menghilang layaknya tidak pernah ada orang ditempat itu.
新規登録で充実の読書を
- マイページ
- 読書の状況から作品を自動で分類して簡単に管理できる
- 小説の未読話数がひと目でわかり前回の続きから読める
- フォローしたユーザーの活動を追える
- 通知
- 小説の更新や作者の新作の情報を受け取れる
- 閲覧履歴
- 以前読んだ小説が一覧で見つけやすい
アカウントをお持ちの方はログイン
ビューワー設定
文字サイズ
背景色
フォント
組み方向
機能をオンにすると、画面の下部をタップする度に自動的にスクロールして読み進められます。
応援すると応援コメントも書けます